KEGIATAN
SISWA 2 (TAHAP EKSPLANASI)
Pencemaran AIR
1.1
Air Bersih dan Air Tercemar
Dewasa ini air
menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Saat ini
air yang bersih dan sehat yang sesuai dengan standar tertentu merupakan barang yang mahal karena air sudah banyak
tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah
dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan
lainnya.
Air yang ada di bumi
ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa
atau mineral (unsur) lain yang terlarut di dalamnya. Hal ini tidak berarti
bahwa semua air bumi ini telah tercemar. Sebagai contoh, air yang diambil dari
mata air di pegunungan dan air hujan. Keduanya dapat dianggap sebagai air yang
bersih, namun senyawa atau mineral yang terdapat di dalamnya berbeda.
Air hujan mengandung: SO4, Cl, NH3,
CO2, N2, C, O2, debu.
Air dari mata
air pegunungan mengandung: Na, Mg, Ca, Fe, O2.
|
Untuk
memperoleh air bersih cukup sulit dewasa ini, karena sekarang air sudah banyak
yang tercemar, walaupun kelihatannya bersih namun belum tentu layak untuk
digunakan.
Kriteria air bersih:
1) Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa.
2) Mempunyai
pH berkisar antara 6,5 – 7,5
3) Tidak
terdapat zat-zat kimia
4) Tidak
terdapat mikroba
5) Harga
DO adalah 8,32 mg/L. DO (Disolved Oxygen) yaitu banyaknya oksigen yang
dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup di dalam air. Semakin tinggi DO air maka
kualitas air makin baik.
6) Harga
BOD sebesar 5 ppm/L. BOD (Biologycal Oxygen Demand) yaitu jumlah oksigen
yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam lingkungan air untuk memecah
(mendegradasi) bahan buangan organik yang ada di dalam air. Semakin tinggi BOD,
maka kualitas air makin rendah.
Kriteria air bersih:
1) Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak
berasa.
2)
Mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5
3)
Tidak terdapat zat-zat kimia
4)
Tidak terdapat mikroba
5)
Harga DO adalah 8,32 mg/L. DO (Disolved Oxygen)
yaitu banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup di dalam
air. Semakin tinggi DO air maka kualitas air makin baik.
6)
Harga BOD sebesar 5 ppm/L. BOD (Biologycal
Oxygen Demand) yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme
di dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik
yang ada di dalam air. Semakin tinggi BOD, maka kualitas air makin rendah.
|
Selain itu, untuk
mengetahui bahwa air tersebut bersih ataukah telah tercemar dapat dilakukan
dengan mengamati perubahan pada air tersebut. Indikator atau tanda bahwa air
lingkungan telah tercemar dapat diamati melalui:
1. Adanya perubahan suhu air.
Makin
tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen terlarut di dalamnya.
2. Adanya perubahan pH.
Air dapat
bersifat asam atau basa, tergantung besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam
air. Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH
berkisar antara 6,5-7,5.
3. Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
Perubahan warna pada air dari bening menjadi keruh dan
hitam merupakan indikator terjadinya pencemaran air. Timbulnya bau pada air secara mutlak dapat dipakai
sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang tinggi. Adanya
rasa pada air pada umumnya diikuti pula dengan perubahan pH air.
4. Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
Bahan-bahan
yang dibuang ke air apabila tidak larut dengan sempurna akan mengendap di dasar
perairan dan yang dapat larut sebagian akan menjadi koloidal.
5. Adanya mikroorganisme patogen.
Mikroorganisme
sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan (polutan). Kalau bahan
buangan yang harus didegradasi banyak, berarti mikroorganisme akan ikut
berkembang biak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup
kemungkinan bahwa mikroba patogen (penyebab penyakit) ikut berkembang pula.
6. Meningkatnya radioaktif lingkungan.
Zat radioaktif dapat
menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan
benar, maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis bila ada yang membuang bahan
sisa radioaktif ke lingkungan. Pembakaran batu bara adalah salah satu sumber
yang dapat menaikkan radioaktif lingkungan.
1.2
Sumber Pencemaran Air
Pencemaran air terjadi
karena masuknya zat atau komponen berbahaya ke dalam air, sehingga kualitas air
menjadi turun/terganggu. Zat-zat atau komponen yang dapat menimbulkan
pencemaran biasa disebut dengan polutan. Karena bersifat melarutkan, air
menjadi amat rentan terhadap polusi. Banyak zat kimia buatan termasuk racun
yang mematikan, dapat memasuki air dan kemudian terbawa aliran air masuk
menjelajahi lingkungan. Polutan yang amat
berbahaya adalah jenis-jenis yang tidak dapat dipecahkan atau diuraikan melalui
proses biologis. Zat-zat ini dapat ter-ambil oleh tumbuhan dan hewan dan
terakumulasi pada hewan yang memangsanya.
Sumber pencemaran air antara lain:
a. Limbah Rumah Tangga
Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah,
dan kotoran (hewan maupun manusia) memberikan andil yang cukup besar dalam
menyebabkan pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Perairan yang
tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus, dapat
menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan air sebagai
sumber kehidupan sehari-hari. Sampah dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk
proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika
kadar oksigen suatu perairan turun drastis maka perairan tersebut rawan bagi kehidupan
biota air seperti ikan
Gb 1. 6 Pencemaran Sungai karena Limbah
Rumah
Tangga
b. Limbah Pertanian
Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran
air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida.
Pencemaran air oleh zat-zat ini dapat meracuni organisme air seperti plankton,
ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan manusia yang menggunakan air
tersebut untuk keperluan sehari-hari.
Selain itu, masuknya pupuk organik dapat
meningkatkan zat-zat hara di perairan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ganggang
menjadi pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang yang cepat dan
kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini
mengakibat-kan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme
anaerob.
Gambar 1.7 Pertumbuhan
Ganggang Di Perairan Tercemar
c. Limbah Industri
c. Limbah Industri
Limbah industri yang
dapat mencemari air biasanya berasal dari pabrik peng-olahan hasil ternak,
polutan logam berat, dan polutan panas yang antara lain berasal dari air
pendingin industri. Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke
per-airan tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk menanggulangi hal tersebut,
pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu
sebelum dibuang ke perairan. Limbah cair yang telah diolah pun biasanya masih
mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), krom
(Cr), seng (Zn) dan nikel (Ni).
Gb 1. 8
Pencemaran air diakibatkan limbah industri
d. Limbah Pertambangan
Pencemaran air laut oleh minyak biasanya
disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal
tanker yang meng-angkut minyak. Setiap tahun diperkira-kan jumlah kebocoran dan
tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut menca-pai 3,9 juta ton sampai 6,6
juta ton.
Gambar 1.9 Ikan Mati Akibat Tumpahan Minyak
Tumpahan minyak dapat merusak kehidupan laut
seperti burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang
ikan dapat mengakibatkan kematian hewan-hewan tersebut
Air
yang tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi makhluk hidup.
Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air antara lain adalah:
1. Air menjadi tidak bermanfaat lagi.
Air yang tidak dapat
dimanfaatkan lagi sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup merupakan kerugian
yang terasa langsung oleh manusia. Air yang telah tercemar tidak dapat
digunakan lagi untuk berbagai macam keperluan seperti keperluan rumah tangga,
industri, pertanian, dan lain-lain. Selain itu air juga menjadi tidak
bermanfaat bagi hewan dan tumbuhan.
2. Air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Air yang telah
tercemar, baik oleh senyawa organik maupun anorganik akan mudah sekali menjadi
media berkembang biaknya berbagai macam bibit penyakit.
1.2
Kasus Pencemaran Air
Akhir-akhir ini kamu
tentu sering melihat atau mendengar beberapa kasus pencemaran air, baik dari
media cetak maupun media elektronik. Pencemaran air yang menyebabkan menurunnya
kualitas air tersebut juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang dapat mengancam nyawa jutaan manusia.
Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan beberapa kasus di bawah ini!
a. Kualitas
air tanah dan sungai di Jakarta mengkhawatirkan, pemantauan yang dilakukan
Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menunjukkan baik air sungai maupun
air tanah di DKI Jakarta memiliki kandungan pencemar organik dan anorganik
tinggi sehingga tidak sesuai lagi dengan baku mutu peruntukannya yaitu sebagai
air minum, perikanan, pertanian dan usaha perkotaan lainnya (sumber: Tempo interaktif,
tanggal 12 Oktober 2004).
b. Data
hasil Studi Brantas River Pollution Control-SUDP tahun 1998 menunjukkan bahwa
selama satu dasawarsa ini beban limbah industri dan domestik Kali Surabaya
justru terus meningkat dan kualitas limbahnya pun jauh di atas baku mutu
(sumber: Surabaya Post, tanggal 23 Juni 2000).
c.
Di Pasuruan dan Pantai Utara Bali ditemukan
adanya pencemaran logam berat dan E. coli. Selain itu di sungai-sungai
dekat industri seperti di Cisadane Banten ditemukan senyawa kimia yaitu krum,
besi, seng, dan nikel (sumber: http://www.mediaindo.co.id, diakses tanggal 8 Maret 2006).
1.4
Dampak
dari pencemaran air antara lain:
a. Punahnya organisme ekosistem air
b. Ikan atau hewan air yang tercemar dapat
meracuni orang yang memakannya. Misalnya
: akibat penyemprotan tanaman dengan insektisida DDT(dikloro-difenil-trikloroetana) , air sungai tercemar. DDT masuk ke dalam tubuh alga. Karena ikan
memakan alga, maka DDT masuk ke tubuh ikan kecil. Selanjutnya ikan kecil
dimakan ikan besar sehingga DDT sampai ke tubuh ikan besar. Orang yang memakan
ikan besar tercemar DDT, dapat keracunan atau bahkan terancam jiwanya. Jadi, bahan pencemar berjalan mengikuti
rantai makana. Selama mengikuti rantai makana itu, konsentrasi bahan
pencemar(polutan) akan semakain tinggi. Konsentrasinya di perairan biasanya rendah. Konsentrasi itu meningkat pada
alga, semakin meningkat pada konsumen I, dan terus meningkat pada konsumen
berikutnya. Hal ini di sebut sebagai pemekatan hayati. Ini berarti bahwa
pencemaran dapat meusnahkan organisme yang berada pada tingkat trofik tinggi. Karnifor puncak (misalnya Elang) banyak
yang mati karenanya.
Bahan-bahan
yang dapat mneyebabkan terjadinya pencemaran air antara lain detergen, minyak
bumi, insektisida, pupuk, sisa –sisa bahan organik (nasi, minyak goreng,
kotoran, urine), dan sampah.
1.5
Cara
penanggulangan pencemaran air
a. Tidak
membuang limbah cair ke selokan atau sungai. Industri di haruskan membuat kolam
pengolahan limbah cair sehingga limbah cair yang dibuang ke sungai tidak
membahayakan ekosistem air. Seharusnya, limbah pemukiman tidak langsung di
buang ke sungai, melainkan di masukkan terlebih dahulu ke kolam pengolahan
limbah.
b. Tidak
membuang sampah di sembarang tempat, yang akan terbawa aliran air hujan ke
selokan dan sungai
c. Tidak
membuangsisa obat atau insectisida ke selokan atau sungai
1.5
Usaha Penanggulangan
Air merupakan salah
satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila air telah tercemar maka
kehidupan manusia akan terganggu. Ini merupakan malapetaka, karena hampir semua
makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan air, tanpa air tidak akan ada
kehidupan di dunia ini.
Oleh
karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat
merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan atau
bila mungkin mencegah atau meniadakannya sama sekali. Usaha-usaha untuk
mengurangi dan menanggulangi pencemaran air antara lain:
1. Penanggulangan Secara Non-Teknis
Kegiatan ini
dilakukan oleh pemerintah dengan menciptakan peraturan perundangan, seperti
misalnya:
a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
b.Perencanaan kawasan kegiatan industri dan
teknologi,
c. Pengaturan dan pengawasan kegiatan,
d. Menanamkan
perilaku disiplin.
2. Penanggulangan Secara Teknis
Antara lain dengan
cara:
a. Menggunakan pupuk alami dan menggunakan
binatang pemakan hama
sebagai pengganti
pestisida.
pestisida.
b. Tidak membuang sampah ke sungai atau ke
perairan lainnya.
c. Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus
diolah lebih dahulu sehingga memenuhi
standar air limbah yang telah ditetapkan
pemerintah.
3. Penanggulangan Secara Edukatif, baik melalui
pendidikan formal maupun non-formal, misalkan
dengan cara mengajarkan pada anak
untuk melakukan hal-hal yang sederhana terlebih dahulu,
seperti tidak membuang
sampah di selokan atau saluran air lainnya.
FATICHATUS SUAIDAh (XI MM)
BalasHapusYa Ada,ada 2 pabrik industri pengolah bahan makanan didaerah sekitar rumah saya yaitupabrik tahu dan pabrik gula. yang pabrik gula mencemari lingkungan dengan mengeluarkan asap hitam dan tebal ke udara tiap kali produksi. dan yang pabrik gula mencemari lingkungan dengan membuang limbah pasca produksi ke sungai disampingnya, sehingga membuat air disungai tersebut keruh, gelap dan mengeluarkan bau yang tak sedap.
Derita lo
BalasHapus