Kamis, 02 Agustus 2012

KEGIATAN SISWA 2 (TAHAP EKSPLANASI)

 Pencemaran AIR







1.1  Air Bersih dan Air Tercemar
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Saat ini air yang bersih dan sehat yang sesuai dengan standar tertentu merupakan  barang yang mahal karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. 


Air yang ada di bumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral (unsur) lain yang terlarut di dalamnya. Hal ini tidak berarti bahwa semua air bumi ini telah tercemar. Sebagai contoh, air yang diambil dari mata air di pegunungan dan air hujan. Keduanya dapat dianggap sebagai air yang bersih, namun senyawa atau mineral yang terdapat di dalamnya berbeda.

                      Air hujan mengandung: SO4, Cl, NH3, CO2, N2, C, O2, debu.

                      Air dari mata air pegunungan mengandung: Na, Mg, Ca, Fe, O2.
 
 Untuk memperoleh air bersih cukup sulit dewasa ini, karena sekarang air sudah banyak yang tercemar, walaupun kelihatannya bersih namun belum tentu layak untuk digunakan. 




Selain itu, air seringkali juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya. Air yang mengandung bakteri atau mikroorganisme tidak dapat langsung digunakan sebagai air minum tetapi harus direbus dulu agar bakteri dan mi-kroorganismenya mati. Pada batas-batas tertentu air minum justru diharapkan mengandung mineral agar air itu terasa segar.


Kriteria air bersih:
1)   Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
2)   Mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5
3)   Tidak terdapat zat-zat kimia
4)   Tidak terdapat mikroba
5)   Harga DO adalah 8,32 mg/L. DO (Disolved Oxygen) yaitu banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup di dalam air. Semakin tinggi DO air maka kualitas air makin baik.
6)   Harga BOD sebesar 5 ppm/L. BOD (Biologycal Oxygen Demand) yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik yang ada di dalam air. Semakin tinggi BOD, maka kualitas air makin rendah.

 

Kriteria air bersih:
1)   Tidak berwarna, tidak berbau dan tidak berasa.
2)   Mempunyai pH berkisar antara 6,5 – 7,5
3)   Tidak terdapat zat-zat kimia
4)   Tidak terdapat mikroba
5)   Harga DO adalah 8,32 mg/L. DO (Disolved Oxygen) yaitu banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh setiap makhluk hidup di dalam air. Semakin tinggi DO air maka kualitas air makin baik.
6)   Harga BOD sebesar 5 ppm/L. BOD (Biologycal Oxygen Demand) yaitu jumlah oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme di dalam lingkungan air untuk memecah (mendegradasi) bahan buangan organik yang ada di dalam air. Semakin tinggi BOD, maka kualitas air makin rendah.
 

Selain itu, untuk mengetahui bahwa air tersebut bersih ataukah telah tercemar dapat dilakukan dengan mengamati perubahan pada air tersebut. Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar dapat diamati melalui:
1.     Adanya perubahan suhu air.
      Makin tinggi kenaikan suhu air makin sedikit oksigen terlarut di dalamnya.
2.    Adanya perubahan pH.
    Air dapat bersifat asam atau basa, tergantung besarnya konsentrasi ion hidrogen di dalam air. Air normal yang memenuhi syarat untuk suatu kehidupan mempunyai pH berkisar antara 6,5-7,5.
3.     Adanya perubahan warna, bau dan rasa air.
Perubahan warna pada air dari bening menjadi keruh dan hitam merupakan indikator terjadinya pencemaran air. Timbulnya bau pada air secara mutlak dapat dipakai sebagai salah satu tanda terjadinya tingkat pencemaran air yang tinggi. Adanya rasa pada air pada umumnya diikuti pula dengan perubahan pH air.
4.     Timbulnya endapan, koloidal, bahan terlarut.
    Bahan-bahan yang dibuang ke air apabila tidak larut dengan sempurna akan mengendap di dasar  perairan dan yang dapat larut sebagian akan menjadi koloidal.
5.      Adanya mikroorganisme patogen.
    Mikroorganisme sangat berperan dalam proses degradasi bahan buangan (polutan). Kalau bahan buangan yang harus didegradasi banyak, berarti mikroorganisme akan ikut berkembang biak. Pada perkembangbiakan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan bahwa mikroba patogen (penyebab penyakit) ikut berkembang pula. 
6.     Meningkatnya radioaktif lingkungan.
Zat radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis bila ada yang membuang bahan sisa radioaktif ke lingkungan. Pembakaran batu bara adalah salah satu sumber yang dapat menaikkan radioaktif lingkungan.

1.2    Sumber Pencemaran Air

Pencemaran air terjadi karena masuknya zat atau komponen berbahaya ke dalam air, sehingga kualitas air menjadi turun/terganggu. Zat-zat atau komponen yang dapat menimbulkan pencemaran biasa disebut dengan polutan. Karena bersifat melarutkan, air menjadi amat rentan terhadap polusi. Banyak zat kimia buatan termasuk racun yang mematikan, dapat memasuki air dan kemudian terbawa aliran air masuk

menjelajahi lingkungan. Polutan yang amat berbahaya adalah jenis-jenis yang tidak dapat dipecahkan atau diuraikan melalui proses biologis. Zat-zat ini dapat ter-ambil oleh tumbuhan dan hewan dan terakumulasi pada hewan yang memangsanya.

Sumber pencemaran air antara lain:

a. Limbah Rumah Tangga
             Limbah rumah tangga seperti deterjen, sampah, dan kotoran (hewan maupun manusia) memberikan andil yang cukup besar dalam menyebabkan pencemaran air sungai, terutama di daerah perkotaan. Perairan yang tercemar kotoran dan sampah yang mengandung bakteri dan virus, dapat menimbulkan penyakit, terutama bagi masyarakat yang menggunakan air sebagai sumber kehidupan sehari-hari. Sampah dan kotoran juga memerlukan oksigen untuk proses penguraiannya, sehingga kadar oksigen dalam air dapat berkurang. Jika kadar oksigen suatu perairan turun drastis maka perairan tersebut rawan bagi kehidupan biota air seperti ikan

 
Gb 1. 6 Pencemaran Sungai karena Limbah

 Rumah Tangga


  b. Limbah Pertanian
          Kegiatan pertanian dapat menyebabkan pencemaran air terutama karena penggunaan pupuk buatan, pestisida, dan herbisida. Pencemaran air oleh zat-zat ini dapat meracuni organisme air seperti plankton, ikan, hewan yang meminum air tersebut, dan manusia yang menggunakan air tersebut untuk keperluan sehari-hari.
      Selain itu, masuknya pupuk organik dapat meningkatkan zat-zat hara di perairan. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ganggang menjadi pesat (blooming). Pertumbuhan ganggang yang cepat dan kemudian mati membutuhkan banyak oksigen untuk menguraikannya. Kondisi ini mengakibat-kan kurangnya oksigen dan mendorong terjadinya kehidupan organisme anaerob.
Gambar 1.7 Pertumbuhan Ganggang Di Perairan Tercemar







c. Limbah Industri
Limbah industri yang dapat mencemari air biasanya berasal dari pabrik peng-olahan hasil ternak, polutan logam berat, dan polutan panas yang antara lain berasal dari air pendingin industri. Sebagian besar industri membuang limbah cairnya ke per-airan tanpa diolah terlebih dahulu. Untuk menanggulangi hal tersebut, pemerintah membuat aturan bahwa limbah industri harus diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke perairan. Limbah cair yang telah diolah pun biasanya masih mengandung bahan beracun dan berbahaya seperti merkuri (Hg), timbal (Pb), krom (Cr), seng (Zn) dan nikel (Ni). 
 Gb 1. 8 Pencemaran air diakibatkan limbah industri

d.  Limbah Pertambangan
            Pencemaran air laut oleh minyak biasanya disebabkan oleh limbah pertambangan minyak lepas pantai dan kebocoran kapal tanker yang meng-angkut minyak. Setiap tahun diperkira-kan jumlah kebocoran dan tumpahan minyak dari kapal tanker ke laut menca-pai 3,9 juta ton sampai 6,6 juta ton.

               Gambar 1.9 Ikan Mati Akibat Tumpahan Minyak




Tumpahan minyak dapat merusak kehidupan laut seperti burung laut dan ikan. Minyak yang menempel pada bulu burung dan insang ikan dapat mengakibatkan kematian hewan-hewan tersebut

Air yang tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi makhluk hidup. Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air antara lain adalah:
1.      Air menjadi tidak bermanfaat lagi.
Air yang tidak dapat dimanfaatkan lagi sebagai penunjang kehidupan makhluk hidup merupakan kerugian yang terasa langsung oleh manusia. Air yang telah tercemar tidak dapat digunakan lagi untuk berbagai macam keperluan seperti keperluan rumah tangga, industri, pertanian, dan lain-lain. Selain itu air juga menjadi tidak bermanfaat bagi hewan dan tumbuhan.
2.      Air menjadi penyebab timbulnya penyakit.
Air yang telah tercemar, baik oleh senyawa organik maupun anorganik akan mudah sekali menjadi media berkembang biaknya berbagai macam bibit penyakit.

1.2   Kasus Pencemaran Air
Akhir-akhir ini kamu tentu sering melihat atau mendengar beberapa kasus pencemaran air, baik dari media cetak maupun media elektronik. Pencemaran air yang menyebabkan menurunnya kualitas air tersebut juga terjadi di beberapa daerah di Indonesia yang dapat mengancam nyawa jutaan manusia. Untuk lebih jelasnya marilah kita perhatikan beberapa kasus di bawah ini!
a.  Kualitas air tanah dan sungai di Jakarta mengkhawatirkan, pemantauan yang dilakukan Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menunjukkan baik air sungai maupun air tanah di DKI Jakarta memiliki kandungan pencemar organik dan anorganik tinggi sehingga tidak sesuai lagi dengan baku mutu peruntukannya yaitu sebagai air minum, perikanan, pertanian dan usaha perkotaan lainnya (sumber: Tempo interaktif, tanggal 12 Oktober 2004).

b.    Data hasil Studi Brantas River Pollution Control-SUDP tahun 1998 menunjukkan bahwa selama satu dasawarsa ini beban limbah industri dan domestik Kali Surabaya justru terus meningkat dan kualitas limbahnya pun jauh di atas baku mutu (sumber: Surabaya Post, tanggal 23 Juni 2000). 
 c.  Di Pasuruan dan Pantai Utara Bali ditemukan adanya pencemaran logam berat dan E. coli. Selain itu di  sungai-sungai dekat industri seperti di Cisadane Banten ditemukan senyawa kimia yaitu krum, besi, seng, dan nikel (sumber: http://www.mediaindo.co.id, diakses tanggal 8 Maret 2006).

1.4  Dampak dari pencemaran air antara lain:
a.     Punahnya organisme ekosistem air
b.   Ikan atau hewan air yang tercemar dapat meracuni  orang yang memakannya. Misalnya : akibat penyemprotan tanaman dengan insektisida DDT(dikloro-difenil-trikloroetana) , air sungai tercemar. DDT masuk ke dalam tubuh alga. Karena ikan memakan alga, maka DDT masuk ke tubuh ikan kecil. Selanjutnya ikan kecil dimakan ikan besar sehingga DDT sampai ke tubuh ikan besar. Orang yang memakan ikan besar tercemar DDT, dapat keracunan atau bahkan terancam jiwanya. Jadi, bahan pencemar berjalan mengikuti rantai makana. Selama mengikuti rantai makana itu, konsentrasi bahan pencemar(polutan) akan semakain tinggi. Konsentrasinya di perairan biasanya rendah. Konsentrasi itu meningkat pada alga, semakin meningkat pada konsumen I, dan terus meningkat pada konsumen berikutnya. Hal ini di sebut sebagai pemekatan hayati. Ini berarti bahwa pencemaran dapat meusnahkan organisme yang berada pada tingkat trofik tinggi. Karnifor puncak (misalnya Elang) banyak yang mati karenanya.
Bahan-bahan yang dapat mneyebabkan terjadinya pencemaran air antara lain detergen, minyak bumi, insektisida, pupuk, sisa –sisa bahan organik (nasi, minyak goreng, kotoran, urine), dan sampah.
1.5  Cara penanggulangan pencemaran air
a.  Tidak membuang limbah cair ke selokan atau sungai. Industri di haruskan membuat kolam pengolahan limbah cair sehingga limbah cair yang dibuang ke sungai tidak membahayakan ekosistem air. Seharusnya, limbah pemukiman tidak langsung di buang ke sungai, melainkan di masukkan terlebih dahulu ke kolam pengolahan limbah.
b.    Tidak membuang sampah di sembarang tempat, yang akan terbawa aliran air hujan ke selokan dan sungai
c.    Tidak membuangsisa obat atau insectisida ke selokan atau sungai
1.5  Usaha Penanggulangan
Air merupakan salah satu sumber kehidupan bagi umat manusia. Apabila air telah tercemar maka kehidupan manusia akan terganggu. Ini merupakan malapetaka, karena hampir semua makhluk hidup di muka bumi ini memerlukan air, tanpa air tidak akan ada kehidupan di dunia ini.
            Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas dan sangat merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran lingkungan atau bila mungkin mencegah atau meniadakannya sama sekali. Usaha-usaha untuk mengurangi dan menanggulangi pencemaran air antara lain:
1.      Penanggulangan Secara Non-Teknis
     Kegiatan ini dilakukan oleh pemerintah dengan menciptakan peraturan perundangan, seperti misalnya:
a. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL),
b.Perencanaan kawasan kegiatan industri dan teknologi,
c. Pengaturan dan pengawasan kegiatan,
d.  Menanamkan perilaku disiplin.
2.      Penanggulangan Secara Teknis
        Antara lain dengan cara:
a.    Menggunakan pupuk alami dan menggunakan binatang pemakan hama sebagai pengganti   
      pestisida.
b.  Tidak membuang sampah ke sungai atau ke perairan lainnya.
                    c. Air limbah yang akan dibuang ke perairan harus diolah lebih dahulu sehingga memenuhi 
                       standar air limbah yang telah ditetapkan pemerintah. 
         3.    Penanggulangan Secara Edukatif, baik melalui pendidikan formal maupun non-formal, misalkan 
                 dengan cara mengajarkan pada anak untuk melakukan hal-hal yang sederhana terlebih dahulu, 
                 seperti tidak membuang sampah di selokan atau saluran air lainnya.

2 komentar:

  1. FATICHATUS SUAIDAh (XI MM)

    Ya Ada,ada 2 pabrik industri pengolah bahan makanan didaerah sekitar rumah saya yaitupabrik tahu dan pabrik gula. yang pabrik gula mencemari lingkungan dengan mengeluarkan asap hitam dan tebal ke udara tiap kali produksi. dan yang pabrik gula mencemari lingkungan dengan membuang limbah pasca produksi ke sungai disampingnya, sehingga membuat air disungai tersebut keruh, gelap dan mengeluarkan bau yang tak sedap.

    BalasHapus