KEGIATAN
SISWA 2 (TAHAP EKSPLANASI)
2.1 Udara
Semua makhluk hidup di bumi ini
memerlukan udara untuk bernapas demi kelangsungan hidupnya. Udara yang dapat
digunakan oleh makhluk hidup adalah udara bersih. Udara bersih adalah udara
yang di dalamnya belum dimasuki zat-zat yang dapat mencemari udara. Susunan
udara bersih dan kering seperti pada Tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Susunan Udara Bersih dan Kering
Tabel 2.1 Susunan Udara Bersih dan Kering
Apabila
susunan udara mengalami perubahan dari keadaan normal dan kemudian mengganggu
kehidupan makhluk hidup, maka berarti udara telah tercemar.
Di manakah kita bisa mendapatkan
udara bersih? Dahulu sebelum perindustrian berkembang pesat seperti sekarang, kita
bisa dengan mudah mendapatkan udara bersih, tetapi sekarang sudah sulit
mendapatkannya, terutama di daerah perkotaan. Di mana-mana udara telah
tercemar. Apa itu udara tercemar dan mengapa udara bisa di-katakan tercemar?
2.1 Pencemaran
Udara
Tanpa
kita sadari ternyata segala kegiatan yang kita lakukan menghasilkan zat buangan
atau limbah. Limbah ini merupakan suatu benda/zat yang mengandung berbagai
bahan yang membahayakan kehidupan manusia, hewan serta makhluk hidup lainnya.
Limbah ini dapat berakibat merusak lingkungan sehingga menyebabkan pencemaran
lingkungan.
Pencemaran udara adalah
peristiwa masuknya zat, energi atau komponen lainnya ke dalam lingkungan udara,
mengakibatkan menurunnya kualitas udara se-hingga mengganggu kehidupan manusia
atau makhluk hidup lainnya.
2.1 Sumber Pencemaran Udara
Sumber
pencemaran udara di setiap wilayah atau daerah berbeda-beda. Akan tetapi,
sumber utama pencemaran udara berasal dari aktivitas manusia, seperti
pembakaran bahan bakar kendaraan ber-motor, pembakaran sampah, kegiatan
industri, merokok, dan kebakaran hutan. Selain itu juga ada pencemar alami,
seperti gunung meletus.
Aktivitas
manusia dan peristiwa alam menghasil-kan polutan (zat pencemar) berupa gas yang da-pat
mencemari udara.
Gambar 2.5 Polusi Udara yang
Disebabkan
Asap Indu
Bahan-bahan pencemar udara adalah
a.
Karbon
dioksida (CO2)
Gas ini dihasilkan dari hasil pembakaran
sempurna bahan bakar fosil, seperti minyak tanah, solar, gas alam, batu bara,
dan bensin. Dalam tubuh manusia adanya gas ini dapat memacu pernapasan,
sedangkan semakin meningkatnya jumlah dan kadar gas ini dapat meningkatkan suhu
bumi atau disebut juga efek rumah kaca
Bagaimanakah terjadinya efek rumah kaca?
Efek Rumah Kaca (Greenhouse
Effect) merupakan istilah yang pada awalnya ber-asal dari pengalaman para
petani di daerah beriklim sedang yang menanam sayur-mayur dan biji-bijian di
dalam rumah kaca. Pengalaman mereka menunjukkan bahwa pada siang hari waktu
cuaca cerah, meskipun tanpa alat pemanas suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih
tinggi dari pada suhu di luarnya.
Hal tersebut terjadi karena sinar
matahari yang menembus kaca dipantulkan kem-bali oleh benda-benda di dalam
ruangan rumah kaca sebagai gelombang panas yang berupa sinar inframerah. Oleh
karena itu, udara di dalam rumah kaca suhu-nya naik dan panas yang dihasilkan
terperangkap di dalam ruangan rumah kaca dan tidak tercampur dengan udara di
luar rumah kaca. Akibatnya, suhu di dalam ruangan rumah kaca lebih tinggi dari
pada suhu di luarnya dan hal tersebutlah yang dikatakan sebagai efek rumah
kaca. Efek rumah kaca dapat pula
terjadi di dalam mobil yang diparkir di tempat yang panas dengan jendela tertutup.
Dari pancaran
sinar matahari yang sampai ke bumi (setelah melalui penyerapan berbagai sinar
di atmosfer) sebagian radiasi tersebut dipantulkan dan sebagian di-serap oleh
bumi. Radiasi yang diserap dipancarkan lagi oleh bumi sebagai sinar in-framerah
yang bergelombang panjang. Sinar tersebut di atmosfer akan diserap oleh gas-gas
rumah kaca seperti uap air (H2O) dan karbon dioksida (CO2)
sehingga tidak terlepas ke luar angkasa dan menyebabkan panas terperangkap di
troposfer dan akhirnya menyebabkan peningkatan suhu di bumi maupun di lapisan
troposfer (lapis-an atmosfer terendah). Hal tersebut menyebabkan terjadinya
efek rumah kaca di bumi. Dengan adanya efek rumah kaca, suhu rata-rata di
permukaan bumi naik 33°C lebih tinggi. Kenaikan intensitas efek rumah kaca
akibat peningkatan kadar gas ru-mah kaca yang utamanya disebabkan oleh
pencemaran, dapat menyebabkan terjadi-nya pemanasan global, yaitu peningkatan
suhu bumi yang menyebabkan perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut.
Kenaikan suhu
bumi dapat menyebabkan mencairnya gunung es di kutub utara dan selatan. Kondisi
ini mengakibatkan naiknya permukaan air laut,
akan menyebabkan berbagai kota dan wilayah pinggir laut akan tenggelam,
sedangkan daerah yang kering menjadi semakin kering. Efek rumah kaca
menimbulkan perubahan iklim, misalnya kekeringan atau curah hujan yang tinggi
di berbagai tempat sehingga mempengaruhi produktivitas budidaya pertanian,
peternakan, perikanan, dan kehidu-pan manusia.
a. Karbon monoksida (CO)
Gas ini berasal dari gas buangan hasil dari
pemba-karan yang tidak sempurna. Gas ini sangat berbahaya karena dapat
mengikat Hb 200 kali lebih kuat dari-pada oksigen. Jika di udara terdapat gas
CO maka O2 akan kalah cepat berikatan dengan Hb. Kekurangan O2
dalam tubuh dapat menyebabkan seseorang sakit kepala dan pusing. Apabila
konsentrasi CO dalam Hb 2-10 % maka dapat mengganggu sistem saraf serta dapat
menyebabkan kematian pada konsentrasi tinggi.
a.
Belerang
oksida (SO, SO2)
Gas ini
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak, batubara), letusan gunung
berapi. Gas ini dapat bereaksi dengan gas nitrogen oksida dan air hujan, di
udara membentuk asam. Maka terjadilah hujan asam.
Sulfur oksida
bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur trioksida.
2SO2 +
O2 ------------>
2SO3
Sulfur trioksida kemudian bereaksi
dengan uap air membentuk asam sulfat
SO3 +
H2O------------> H2SO4
Dampak lain yang dapat ditimbulkan
adalah menyebabkan sesak napas dan dalam konsentrasi tinggi menyebabkan
kematian.
b. Oksida nitrogen (NOx)
Oksida nitrogen
dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dalam industri dan kendaraan bermotor.
Oksida nitrogen yang dihasilkan bersifat racun dan da-pat teroksidasi dalam
udara terbuka. Senyawa oksida nitrogen ini dapat ber-gabung dengan
partikel-partikel lain sehingga membentuk asap kabut.
c. CFC ( Chlorofluorocarbon)
Senyawa ini sering digunakan untuk AC,
spray (misalnya penyemprot ram-but,
obat nyamuk, pewangi ruangan, dsb), pembersih pada industri komputer, dan
pembuatan balon dari plastik. CFC ini dapat menyebabkan kerusakan ozon, yaitu
semakin menipisnya lapisan ozon. Ozon merupakan lapisan udara di atmosfer yang melindungi
bumi dari radiasi sinar ultraviolet. Jika lapisan ozon berlubang maka radiasi
sinar ultraviolet akan sampai ke bumi. Radiasi sinar ultraviolet ini dapat
menyebabkan penyakit kanker kulit dan kulit terbakar, merusak tumbuhan, dan
menghambat pertumbuhan ganggang.
d.
Timbal
(Pb)
Pb berasal dari gas buang kendaraan bermotor. Pb
ini biasanya terdapat dalam bensin,
biasanya
digunakan untuk meningkatkan mutu bensin. Pb ini berbahaya karena apabila
terakumulasi di dalam tubuh manusia dapat menyebabkan berbagai gangguan
kesehatan terhadap manusia, yaitu menyebabkan gangguan saraf pusat dan dalam
konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan kematian.
2.4 Kasus Pencemaran Udara
Untuk mengetahui lebih jauh tentang
pencemaran udara, di bawah ini merupakan
bebarapa kasus pencemaran udara yang
telah terjadi
a. Kualitas udara di berbagai kota besar
di Indonesia sudah sangat memprihatin-kan karena tidak kurang dari sepuluh hari
sepanjang tahun 2002, masyarakat kota Jakarta, Surabaya, Medan, Pontianak,
Palangkaraya, dan Pekanbaru menghirup udara yang tidak sehat dan berbahaya
(Sumber: Suara Pembaruan, 18 Februari 2003).
b. Berdasarkan penelitian organisasi
lingkungan World Wildlife Fund-WWF, darah hampir setiap warga Uni Eropa
mengandung puluhan macam racun yang diduga berasal dari udara yang tidak sehat
yang semakin meningkatkan kasus penyakit asma, alergi, dan kanker (Sumber: ,
diakses tanggal 8 Maret 2006).
c.
Akibat
kualitas udara yang buruk, sekitar tiga juta orang meninggal di Asia. Hal ini
diungkapkan oleh Kiyoyuki Minato dari Japan Automobile Research Institute
(JARI), dalam sebuah diskusi pada awal Agustus lalu yang diselenggarakan Mitra
Emisi Bersih (MEB) di Jakarta (Sumber: Sinar Harapan, 19 Okober 2003).
d.
Para ilmuwan
menemukan bahwa dari tahun 1969 sampai 1986, ozon berku-rang antara 1,7% sampai
3% pada lapisan bumi belahan utara, meliputi benua Amerika dan Eropa, dan lebih
luas lagi di kutub selatan. Kehilangan ozon di musim dingin bahkan lebih besar
lagi, berkisar antara 2,3% sampai 6,2%. Pada tahun 1984, lubang ozon lebih luas
lagi di Amerika Serikat dan di Puncak Everest (Sumber: Panduan Pemberitaan
Lingkungan Hidup, 1998).
2.1 Usaha Penanggulangan
Upaya penanggulangan pencemaran udara di lakukan baik di
tingkat rumah tangga, wilayah, maupun di tingkat nasional.
1.
Penanggulangan pencemaran udara tingkat rumah tangga,
antara lain dengan:
a.
Tidak Membakar Sampah Di Pekarangan
b.
Segera Mematikan Kompor Atau Kayu Bakar Jika Proses
Memasak Selesai
c.
Tidak Menggunakan Lemari Es Yang Memakai Cfc. Saat Ini
Sudah Banyak Tersedia Ac Dan Lemari Es Bebas Cfc.
d.
Idak Merokok Di Dalam Ruangan
e.
Menanam Tanaman Hias Di Pekarangan Atau Di Pot
2.
Penanggulangan pencemaran tingkat wilayah , antara lain
dengan:
a.
Memperbanyak penanaman pohon pelindung terutama di daerah
perkotaan dan daerah yang dekat dengan perindustrian
b.
ikut memelihara atau
tidak mengganggu taman kota dan pohon pelindung
c.
ikut berpartisipasi dalam gerakan penghijauan
d.
tidak melakukan penebangan hutan,pohon, dan tumbuhan liar
secara sembarangan.
3.
Penanggulangan pencemaran udara tingkat nasional. Upaya
penanggulangan ini berupa kebijakan pemerintah, antara lain:
a. Larangan
beredarnya insektisida berbahaya seperti DDT
b. Keharusan
membuat cerobong asap bagi industri dan apbrik
c. Mengurangi
penggunaan bahan bakar fosil( minyak, batu bara) dan menggantinya dengan
listrik tenaga air, surya, atau angin
d. Menggalakkan penggunaan bahan bakar gas (BBG)
sebagai
pengganti bahan bakar minyak (BBM).
e. Membatasi beroperasinya kendaraan bermotor dan mesin
pembakar yang sudah tua dengan penertiban uji emisi
f.
Larangan penggunaan gas CFC, saat ini telah ditemukan gas pengganti CFC
yang aman bagi lingkungan
g. Pengaturan
lokasi industri yang jauh dari wilayah pemukiman
h. Membangun
cerobong asap yang cukup tinggi dan dilengkapi dengan filter (penyaring) bagi
perusahaan/industri agar asapnya segera naik ke udara
i.
Mengkampanyekan
gerakan anti-merokok.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar